Mencuri Waktu Untuk Tuhan

By Admin


Oleh: Alif Al Syahban

Pemerhati Karyawan

nusakini.com - Pekerjaan yang menumpuk dan rapat yang kadang melewati batas waktu seringkali membuat kita lupa akan banyak hal, termasuk lupa memperhatikan kesehatan tubuh, lupa keluarga bahkan kadang waktu untuk menghadap Tuhan (sholat 5 waktu) terlewatkan begitu saja.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap kantor pemberi kerja pastinya akan menuntut karyawannya untuk kerja keras agar nantinya dapat mencapai cita-cita yang diharapakan. Kerja, Kerja dan Kerja menjadi simbol idealis setiap kantor yg memberikan pekerjaann, bahkan waktu istrahatpun kadang disita oleh deadline tugas yang menghantui. Kadangkala lelah karyawan dipendam lalu kemudian diledakkan pada status akun media sosial saat hatinya sudah tak tahan lagi melihat kenyataan. 

Menjadi karyawan kantor tidaklah mudah, namun setiap hari ada ribuan pelamar yang antri berkompetisi, bahkan jutaan sarjana memenuhi tempat tes saat pemerintah membuka kesempatan perekrutan CPNS. Lagi-lagi kenyataan itu harus diterima, sebab kita sudah terdoktrin sejak kecil untuk menjadi pencari kerja (pekerja), bukan pemberi kerja dengan edukasi kreatif dari keluarga. Tak perlu jauh mencari bukti, lihatlah saat ada karnaval, setiap anak pastinya didandani dengan profesi aparatur negara (Polisi, Tentara, Dokter, Guru, pilot, dan masinis kereta ), dan tak ada satupun anak yang diperankan sebagai "Kontraktor, pengusaha, petani, dan ahli IT".

Kemunduran polapikir ini harus dirubah oleh generasi sekarang, dan itu dimulai oleh kita yg saat ini baru menjadi orang tua. Didiklah anak kita menjadi generasi keahlian, ciptakan mereka menjadi ahli dibidang yg dia sukai, jangn memaksanya menjadi apa yg diinginkan kita sebagai orangtuanya. Anak bukanlah robot yg dicipta dari cinta, tapi dia buah hati yang punya imajinasi, cita-cita dan karekter. Suka atau tidak kita harus memulai menjadi orang tua yg mengarahkan anak pada kreatifitas, bekerja dengan bebas tanpa terikat waktu, sehingga dia bisa beribadah tepat waktu tanpa harus mencuri waktu untuk Tuhan.(*)